My Blog List

Sunday, March 27, 2011

Cerita Seruku.....

http://ceritadewasa.mobi
Cerita Seruku.....Berawal pada suatu hari (aku sudah lupa hari dan tanggalnya), saat itu aku sudah mulai bekerja di suatu perusahaan yang lumayan besar. Yang kuingat hari itu aku tidak masuk kantor berhubung sedang libur. Untuk mengisi kekosongan hari itu aku jalan-jalan ke Blok-M Plaza sendiri saja karena aku lagi tidak punya cewek (baru putus), iseng saja aku keliling sendiri mulai dari lantai bawah sampai ke lantai atas dan akhirnya aku stand by di bioskop Twenty-One. Sambil asyik melihat poster-poster film yang dipasang, mataku jelalatan ke kiri dan ke kanan kali-kali saja ada cewek yang mau menemaniku nonton film. Tapi sepertinya hari itu hari sialku, karena kulihat tidak ada satu perempuan pun yang sendirian, semua perempuan yang datang ke situ semua bawa pasangan. Setengah putus asa kubeli saja tiket nonton, dalam hatiku bilang "Ya sudahlah."

Setelah pintu theater di buka aku langsung saja masuk dan menunggu filmnya diputar. Waktu film hampir main tiba-tiba ada yang menegurku "Permisi Mas..!" Waktu kulihat ternyata yang ngomong adalah seorang perempuan. Dia ternyata duduk di sebelahku, terus kubalas saja "silakan ehm sendiri saja?" aku tanya begitu karena aku nggak lihat siapa-siapa lagi selain dia. "Iya nih lagi iseng habis boring sih kalau dirumah." Itu perempuan jawab sambil melihat ke aku. Dalam hati aku berpikir "Nah ini dia, tadi dicari di luar nggak ada ehh.. nggak tahunya malah dapat di dalam." Kuteruskan saja tanyanya, "Kenapa kok di rumah bisa boring sih?" "Ya.. bosen saja kalau hari libur gini, nggak ada kegiatan tuh!" Dia bilang sambil mulai makan popcorn yang dia bawa. "Eh Mas mau?" dia menawarkan popcorn ke aku. "Wah makasih deh nanti saja yah!" jawabku. "Oo.. iya.. namaku Jimmy, nama kamu siapa kalau boleh tahu?" tanyaku. "Namaku Reny, kamu sendirian juga Jim", itu cewek tanya lagi ke aku. "Iya habis sama seperti kamu, aku juga lagi nggak ada acara makanya aku nonton saja" sahutku.

Cerita Seks Melayu

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=298551



Cerita Cinta

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=278460



Cerita 18sx

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273285



Cerita Lucah

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273277



Cerpen Seks

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273274



Cerpen Ngentot
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273267



Cerpen 17 Tahun
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273263



Cerpen Dewasa

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273245


Akhirnya kita berdua jadi ngobrol panjang lebar sambil menunggu film main. Pas film sudah main kukeluarkan Coca Cola kaleng yang kubeli di luar dan berniat untuk membukanya. Entah kenapa tiba-tiba itu Coca Cola kaleng muncrat isinya pas kubuka dan airnya menyembur keluar mengenai badan Reny. Dengan reflek kukeluarkan saputanganku dan langsung membersihkan air Coca Cola yang ada di badan Reny sambil bilang, "Waduh sorry berat nih sumpah aku nggak sengaja!" Waktu membersihkan, aku nggak sengaja menyenggol buah dadanya itu cewek. Wah ternyata walaupun nggak besar-besar amat tapi padat sekali. "Enggak apa-apa kok Jim kan lu nggak sengaja ini!" balas Reny. Berhubung si Reny diam saja waktu kesenggol buah dadanya, ya sudah aku lama-lamain saja membersihkan di bagian itu sambil sesekali coba meremas. "Wah.. kok betah ya", sahut Reny. Sambil belaga bodoh aku bertanya, "Betah kenapa?" "Itu tangan kok malah mainin buah dadaku", kata Reny sambil menahan senyuman. "Habis buah dada kamu ngegemesin sih, sekel banget Ren?" sahutku lagi.
"Iya dong kalau punya properti tuh kan harus dirawat biar bagus", kata Reny lagi.
Di tengah film main aku iseng tanya begini, "Ren dari pada di sini mending kita cari tempat saja yuk buat ngobrol?" Terus si Reny bilang, "Ya sudah nunggu apa lagi Jim! Eh kamu bawa mobil?"
"Beres", sambil kugandeng tangan Reny untuk keluar dari gedung bioskop. Sampai di mobil aku tanya ke dia, "So kita mau kemana nih, Ren?"
"Ya terserah kamu saja kan kamu yang ngajak!" jawab Reny.

Akhirnya kuajak saja ke hotel yang terdekat yaitu ke Hotel Melawai. Singkatnya setelah semua urusan check in selesai dan kita berdua sudah sampai di kamar, aku tanya lagi sama dia, "Ehm kita mau ngobrol atau mau ngapain nih?"
"Ngapain juga kita di sini cuma ngobrol doang Jim, kan aku juga tahu maunya kamu apa!" Reny bilang gitu sambil melepas baju kaos dan rok mininya. Wah bodinya lumayan oke juga nih walaupun wajahnya nggak begitu cantik sih. Dia pakai bra sama CD warna hitam transparan jadi pentil buah dadanya dan bulu kemaluannya yang nggak begitu lebat kelihatan membayang. "Buka dong baju kamu Jim terus kamu tunggu di tempat tidur, aku mau ke toilet dulu nih", sambil berkata begitu dia masuk ke toilet dalam hatiku berkata, "Sialan nih cewek aku di suruh-suruh bikin aku malu saja!" Tapi kubuka saja baju, celana jeans dan CD-ku yang pasti penisku sudah tegang menunjuk ke atas. Timbul pikiran isengku, "Si Reny ngapain yah di toilet, aku susul saja", langsung saja aku susul dia ke toilet. Pas pintu kubuka ternyata dia lagi nyeboki vaginanya pakai shower sambil duduk di pinggiran bak mandi. "Heei ngapain kamu masuk Jim bukannya nunggu di kasur?" dia berkata begitu sambil sedikit kaget. "Habis kamu lama banget sih kamu lihat dong penisku sudah tegang berat nih." Sambil aku acungi penisku ke muka dia. "Hihihihi sudah horny yah aduh kasihan sini aku jilatin deh!" sambil dia mengelus-ngelus penisku. "Kamu ngapain sih lama benar?" aku tanya gitu sambil menikmati elusan tangan dia di penisku. "Terus terang Jim aku juga sudah horny waktu di bioskop tadi, sampai vaginaku basah jadi aku cuci dulu habis tengsin sih!" Setelah bicara begitu dia mulai jilat dan melamot penisku.

"Uhh shh nikmat Ren..!" aku merasa penisku hangat sekali waktu dilamot sama Reny yang sesekali menggigit gemas penisku. Sekitar lima menit Reny mengulum penisku sampai basah banget sama air liurnya, gantian aku yang beraksi. Aku mainkan buah dadanya, pentilnya yang kecil dan berwarna coklat tua aku pelinitr-pelintir terus yang satu lagi aku remas dengan gemas, kulihat si Reny merem sambil merasakan remasan tanganku. Setelah beberapa lama kusuruh saja si Reny menungging di dalam bak mandi karena aku mau main pakai dog style. Berhubung nih cewek sepertinya sih "perek" jadi aku nggak mau menjilati vaginanya. Waktu dia menungging, busyeet.. pantatnya 'bohai' banget terus aku elus-elus tuh pantat yang bohai, mulai dari arah pinggang sampai ke bagian vaginanya yang kalau menungging gitu jadi kelihatan jelas semua isi di dalamnya, aku mulai mengelus-ngelus bulu kemaluannya yang jarang terus kebagian kelentitnya aku gesek-gesek sambil sesekali kumasukan jari tengahku ke lubang vaginanya yang sudah mulai basah.

"Ahh.. uhh.. shh.. waw Jim nikmat Jim ah!" Reny mulai mendesah genit keenakan. Setelah kurasa sudah cukup basah akhirnya kuarahkan penisku ke lubang vaginanya dan perlahan kudorong maju "Slebb!" Penisku masuk semua ke dalam vagina Reny karena memang sudah basah jadi nggak begitu susah. "Aaww asshh shit ouhh Jimmy ahh!" Reny menjadi histeris setelah aku menggerakan pinggulku maju mundur perlahan. Rasanya memang nikmat banget apalagi buatku yang sudah kira-kira dua minggu belum tersalurkan nafsu birahiku. "Shh oohh.. Ahh!" aku mendesah sambil maju mundurin pinggulku dan tanganku memainkan pentil buah dadanya yang juga sudah mulai keras. "Ahh uuhh shit, Jim aku mau nyampe nih ahh duhh waawww..!" sambil bicara begitu Reny menekan keras pantatnya ke belakang agar batang penisku masuk lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Aku merasa ada cairan hangat yang membasahi batang penisku, ternyata si Reny sudah orgasme ini ditandai dengan kepalanya mendongak ke atas dan diserati desahannya, "Auuhh shh Jim Ouff shh!" Langsung kucabut penisku dari vaginanya dan kugendong dia menuju ke tempat tidur yang nyaman. Aku rebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan kujilati buah dadanya yang mantap dengan rakus. Tiba-tiba aku punya ide dan aku langsung bangun dari tempat tidur menuju ke mini bar yang ada disamping TV. Aku buka kulkas dan kuambil juice jeruk. "Kamu kok berhenti sih Jim..?" tanya Reny sambil masih celentang di tempat tidur. Aku jawab, "Ada deh mau tahu saja!" Aku balik lagi ketempat tidur dan aku tuangkan juice jeruk tersebut ke buah dadanya, walaupun sampai tumpah ke kasur aku nggak peduli. Habis itu aku mulai jilati buah dadanya dengan rakus sambil menikmati juice jeruk yang kutuang tadi. "Ohh Jim.. geli geli Jim Ahh.." Reny mulai blingsatan nggak karuan sambil menjambak rambutku. Aku terus jilat dan melamot buah dadanya sampai juice jeruk tersebut habis. Setelah itu aku buka pahanya lebar-lebar untuk kusodok dengan penisku lagi. "Blesspp.. ahh.. Shh, " aku mulai bergerak naik turun, "Slebb bless slebb bless", terdengar bunyi dari vagina si Reny yang sudah mulai basah lagi. Reny yang sudah mulai horny mulai menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti iramaku. Ternyata si Reny memang ahli karena aku merasakan nikmat yang nggak ada duanya, "Wahh Ren ahh kamu hebat Ren shh vagina kamu bisa nyedot ohh.. Shh", ucapku keenakan.

Aku merasa kalau kali ini aku mau sampai, "Ahh Ren.. aku mau keluar nih." Reny mendorong tubuhku sambil bilang, "Aku di atas deh.. Jim!" Kucabut penisku dan aku rebahan menggantikan si Reny yang sudah bangun dan langsung nangkring diatas perutku. Reny mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya dan menekan ke bawah, "Bleep ahh.." Reny kini yang aktif, dia bergerak ke atas dan ke bawah sambil menjambak rambutnya sendiri. Tanganku yang bebas langsung bermain-main dengan buah dadanya yang sudah nggak karuan warnanya habis kucupangi tadi. "Ahh duhh Jim.. gila nikmat benar shh ouhh", Reny sedikit menjerit. Setelah sekitar 15 menit aku merasa sudah nggak tahan lagi untuk orgasme, "Ouuhhff Ren.. aku sudah nggak tahan nih shh", aku cengkram pinggang Reny untuk melampiaskan perasaan nikmat. "Jim kita keluar bareng ahh shh.. ouhh.. Jimm.. cret creet croot croot..!" Akhirnya kita berdua orgasme bersamaan, nikmat sekali yang kurasakan saat itu. Setelah menikmati orgasme masing-masing kita tertidur sambil berpelukan.

Kita terbangun malam hari dan langsung berpakaian setelah itu langsung cabut. Ternyata hari libur aku nggak sesial yang kukira, malah aku dapat durian yang sudah matang.

Cerita Seks Melayu

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=298551



Cerita Cinta

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=278460



Cerita 18sx

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273285



Cerita Lucah

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273277



Cerpen Seks

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273274



Cerpen Ngentot

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273267



Cerpen 17 Tahun

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273263



Cerpen Dewasa

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273245

Sunday, March 6, 2011

Cerita Seru terbaru Lengah dan Terbuai

Lihat amoi cina di http://ngentot.prohost.mobi
Aku seorang wanita walau belum pernah menikah tapi sempat berhubungan intim dengan seorang pria kekasihku beberapa tahun yang lalu. Hubungan kami terpaksa berhenti setahun yang lalu ketika orang tuanya yang kaya raya tidak menyetujui hubungan kami tersebut. Terakhir ku dengan mantan kekasihku itu telah menikah dan pindah kekota lain yang tidak ingin kuketahui persisnya dimana.

Saat ini umurku 28 tahun dan bekerja sebagai salah satu karyawan di perusahaan swasta asing sebagai salah satu staf public relation. Gaji yang kuterima cukup lumayan untuk tamatan sarjana publikasi, kemampuanku untuk berkomunikasi dengan baik dan ramah terhadap siapa saja membuat aku dipercaya untuk menghadapi persoalan-persoalan pelik, dan menerima tamu-tamu penting.

Suatu hari aku dipanggil oleh big bossku, dia mengeluh karena ada inspektor dari kantor pusat di Australia yang datang dan nampaknya boss kewalahan menghadapi pertanyaan-pertanyaannya. Aku ditugasi untuk menemani tamu tersebut selama di Jakarta.

Terus terang hatiku agak bergetar ketika pertama kali bertemu dengan Steve. Dia mempunyai sex appeal yang luar biasa, matanya tajam, mukanya bersih dan bicaranya jernih ditambah pakaiannya yang selalu rapih dan bermerk, termasuk wewangian yang digunakan. Mula-mula aku nervous juga di buatnya, tetapi setelah lama-lama hubungan kami makin relaks. Aku berusaha untuk menyembunyikan ketertarikanku padanya, tetapi dia nampak malah sengaja menggodaku.

Mula-mula dia ajak aku makan beberpa kali sampai aku rileks. Terus satu hari dia ajakain aku ke cafe, nemenin dia minum, aku habis dua gelas wine kali padahal aku nggak pernah minum. Aku rasanya nggak mabuk tapi badan aku rada hangat dan rileks. Terus dia ngajakin nonton, aku mau aja karena nggak terlalu malam. Karena yang nonton sepi, dia bebas rangkul-rangkul aku. Anehnya aku diem aja, rasanya nyaman dipelukin dia. Ngeliat aku diem aja dia makin berani, mukanya mulai di deketin ke aku tapi aku nolak kalau dia mau cium bibir aku. Tapi tambah parah karena yang dia cium kuping dan leher aku lama-lama lagi. Padahal itu termasuk daerah sensitif.

Kelihatannya dia tahu aku mulai ser.. ser an.. Tangannya mulai turun ke dada aku dari bahu. Tangannya lihai banget meskipun dari luar putaran-putaran jarinya mampu membuat aku sesak karena buah dadaku mengeras. Tangannya terus aku pegang, tapi yang satu ketahan yang lain aktif, dia berhasil buka kancing-kancing bajuku bagian atas, tangannya muter-muter diatas BHku yang tipis, malu juga rasanya kalau dia tahu pentilku keras banget. Bibirnya yang bermain dileherku, mulai turun ke bahu, dan.. Wah gawat ternyata dia sudah menurunkan tali beha dan bajuku sampai ke pinggang, bibirnya bermain dia atas behaku, dan sekali rengut buah dada kiriku terekspos pada bibirnya..

Begitu buah dada aku terekspos dia nggak langsung caplok tapi pentil aku yang keras disengol-sengol dulu sama hidungnya. Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat putingku makin keras. Terus dia ciumin pelan pelan buah dadaku yang 34C itu mula-mula bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua bagian buah dadaku dicium lembut olehnya. Belum puas menggoda aku lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas buah dadaku. Aku tak tertahan mulai mendesah. Akhirnya apa yang aku khawatirkan terjadi lidahnya mulai menyapu sekitar puting dan akhirnya..

Akh.. Putingku tersapu lidahnya.. Perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya putingku dikulumnya. Ketika akau merasa nikmat dia melepaskannya.. Dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi lagi.. Perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya putingku. Kali ini putingku digigit perlahan sementara lidahnya berputar putar menyapu puting itu. Sensasi yang ditimbulkan luar biasa, semua keinginanku yang kupendam selama ini serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuasi.

Melihat aku mendesah di tambah berani. Selain menggigit-gigit kecil putingku sembari lidahnya menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku. Terus terang aja selama menjanda aku belum pernah ML lagi. Perasaan yang kupendam selama ini kelihatannya mulai bergolak. Itu membuatku membiarkan tangannya menggerayangi lutut dan pahaku. Dia tahu tubuhku merinding menahan nikmat, karena kulitku mulai seperti strawbery titik-titik. Dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada diselangkanganku.

Dengan lembut dia mengusap-usap pangkal pahaku dipinggiran CDku. Hal ini menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat duduk tenang lagi, sebentar bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami. Hal ini dia ketahui dengan lembabnya CDku. Jarinya yang besar itu akhirnya tak mampu kutahan ketika dia memaksa menyelinap dibalik CDku dan langsung menemukan clitku. Dengan gemulai di amemainkan jarinya sehingga aku terpaksa menutup bibirku agar lenguhan yang keluar tak terdengar oleh penonton lain. Jarinya lembut menyentuh clitku dan gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa berputar-putar.

Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di vaginaku. Dan dia tahu persis sehingga dia mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kepeluk kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dengan sabar tetap mengelus clitku membuatku bergetar-getar seolah tak berhenti. Lubang vaginaku yang basah dimanfaatkan denga baik olehnya. Sementara jari jempolnya tetap memainkan clitku, jari tengahnya mengorek-ngorek lubangku mensimulasi apa yang dapat dilakukan laki-laki terhadap wanita. Aku menggap-menggap dibuatnya. Entah berapa lama dia membuatku seperti itu dan sudah beberapa kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tanda-tanda bagaimana dia akan mengakhiri permainan ini.

Akhirnya aku yang memulai.. Gila.. Entah apa yang mendorongku, tanganku tahu tahu meraba-raba selangkangannya.. Disana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi batang hangat yang mengeras. Entah mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik sepanjang batang tersebut yang menurutku agar luar biasa ukurannya. Secara perlahan batang tersebut bertambah panjang dan besar menimbulkan getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai orgasme. Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremas-remas bola-bolanya sehingga dia pun terangsang.

Sambil mengecup daun telingaku Steve berbisik.. Shall we.. Go.. Aku tak tahu harus bagaimana.. Dan menurutinya saja ketika dia menarik tanganku bangkit dari tempat duduk dan berjalan mengikutinya.. Keluar bioskop.. Melewati mall dan akirnya sampai di lobi sebuah hotel yang menyatu dengan bioskop dan mall tersebut. Langkahku agak tersendat ketika melewati lobi.. tetapi jari tanganku tergengam erat padanya dan dia dengan sangat pasti menggiringku kerah lift yang mengantarkan kami ke kamar yang ternyata telah dipersiapkan sebelumnya olehnya. Di dalam lift Steve sempat mencium bibirku dengan lembut.. Seperti mencium kekasihnya.. Ini membuat tubuhku bertambah lunglai.

Aku tertegun berdiri di depan kamar yang telah dibuka pintunya oleh Steve, dan dia dengan sopan mempersilahkan aku masuk. Beberapa saat aku berdiam di depan pintu bimbang. Melihat kebimbanganku Steve tidak memberi kesempatan dianggkatnya tubuhku dengan kedua tangannya yang kekar dan dibopongnya kau masuk. Dengan cekatan dia menutup dan mengunci pintu. Aku sempat berontak tetapi kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dalam sehingga kenikmatan tak tuntas di bioskop tadi kembali muncul. Sambil membopong aku Steve terus melumat bibirku dan perlahan namun pasti dia berjalan ke rah tempat tidur ukuran king size yang ada dalam ruang suite tersebut. Aku agak gelisah melihat situasi ini.

Steve menyadari hal itu dan tanpa melepaskan ciumannya dia menurunkan tubuhku dengan perlahan tepat dipinggir ranjang. Kami berhadapan berpandangan sejenak, dia tersenyum dan kembali bibirnya mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha membangkitkan gairahku kembali. Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan menarik tubuhku merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat diantara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu lihai bermain diantara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk keluar. Sapuan lidahnya menimbulkan sensasi-sensasi nikmat yang belum pernah kurasakan, sehingga perlahan lidahku dengan malu-malu mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi. Dan ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya dengan sigap dia mengulumnya dengan lembut, dan menjepit lidahku diantara lidah dan langit-langit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul. Aku merasa melayang tak berpijak, pengaruh minuman juga menambah aku kehilangan kontrol.

Pada saat itulah aku merasa Steve membuka kancing-kancing gaun malamku yang terletak dipunggung. Tubuhku sedikit menggigil ketika, angin dingin dari mesin AC menerpa tubuhku yang perlahan-lahan terbuka ketika Steve berhasil melorotkan gaun malamku kelantai. Aku membuka mataku perlahan-lahan dan kulihat Steve sedang menatap tubuhku dengan tajam. Dia nampak tertegun melihat tubuh mulusku yang hanya terbungkus pakaian dalam yang ketat. Sorotoan matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya agak lama berhenti pada bagian dadaku yang membusung. BH ku yang berukuran 34D memang hampir tak sanggup menampung bongkahan dadaku, sehingga menampilkan pemandangan yang mengundang syahwat lelaki.

Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang dan bangga dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman. Aku terseret maju ketika lengan Steve kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku Steve mengecup bagian-bagian leherku sambil tak henti-hentinya membisikan pujian-pujian akan kecantikan bagian-bagian tubuhku. Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian belakang telingaku.

Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku. Steve telah menyerang salah satu daerah sensitifku, dan dia tahu itu sehingga hal itu dilakukannya berkali-kali. Dengan sangat mempesona Steve berbisik bahwa dia ingin menghabiskan malam ini dengan bercinta denganku, dan di amemohon agar aku tak menolaknya, kemudia bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya. Rupanya bahasa tubuhku telah cukup dimengerti oleh Steve sehingga dia menjadi lebih berani. Tangannya kini telah membuka kaitan BHku, dan dalam sekejap BH itu sudah tergeletak di lantai.

Tubuhku terasa melayang, ternyata Steve telah mengangkat tubuhku, dibopongnya ke tempat tidur dan dibaringkan secara perlahan. Kemudian Steve menjauhi ku dan dengan perlahan mulai melepaskan pakaiannya secara perlahan. Anehnya aku menikmati pemandangan buka pakaian ini. Tubuh Steve yang kekar dan sedikit berotot tanpa lemak ini menimbulkan gairah tersendiri. Dengan hanya mengenakan celana dalam kemudian Steve duduk di ujung ranjang. Aku berusaha menduga-duga apa yang akan dilakukannya. Kemudian dia membungkuk dan mulai menciumi ujunung-ujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan berusaha mencegah, namun Steve memohon agar dia dapat melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang ditimbulkan. Akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-jari kakiku.

Aku merasa, geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan perlahan tapi pasti bibirnya makin bergerak ke atas menyusuri paha bagian dalamku. Rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku terbuka. Steve dengan mudah memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku. Pertahananku benar-benar runtuh ketika Steve menyapu-nyapukan lidahnya dipangkal-pangkal pahaku. Aku berteriak tertahan ketika Steve mendaratkan bibirnya diatas gundukan vaginaku yang masih terbungkus celana dalam. Tanpa memperdulikan adanya celana dalam Steve terus melumat gundungkan tersebut dengan bibirnya seperti dia sedang menciumkum.

Aku berkali-kali menjerit nikmat, dan persaan yang telah lama hilang kini muncul kembali getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung, tanganku meremas-remas apa saja yang ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut Steve, tubuhku tak bisa diam bergetar, menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliuk-liuk erotis secara reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakan kepala Steve. Untuk kesekian kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi dan pada saat itu Steve tidak menyianyiakan kesempatan untuk menarik celana dalamku lepas. Aku agak tersentak, tetapi puncak orgasme yang semakin dekat membuat aku tak sempat berpikir atau bertindak apapun. Bukit vaginaku yang sudah lama tak tersentuh lelaki terpampang di depan mata Steve.

Dengan perlahan lidah Steve menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di belahan vaginaku, puncak orgasme tak tertahankan. Tanganku memegang dan meremas ramput Steve, tubuhku bergerta-getar dan melonjak-lonjak. Steve tetap bertahan pada posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik klitorisku, ketika puncak itu datang. Aku merasa-dinding-dinding vaginaku mulai lembab, dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai terasa. Itulah salah satu kelebihanku lorong vaginaku secara refleks akan membuat gerakan-gerakan kontraksi, yang bisa membuat lelaki tak bisa bertahan lama.

Steve nampaknya dapat melihat kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu. Kini lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya mulai memburu. Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme. Steve kemudian bangkit, dengan posisi setengah duduk dia melepaskan celana dalamnya, beberapa saat kemudian aku merasa batang hangat yang sangat besar mulai menyentuh, nyentuh selangkanganku yang basah.

Steve membuka kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kemaluannya ke bibir vaginaku. Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya milik Steve itu. Dia mempermainkan kepala penisnya di bibir kemaluanku di gerakan ke atas ke bawah dengan lembut, untuk membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakan yang selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubang kemaluanku yang sempit. Tetapi karena liang itu sudah cukup basah, kepala penis itu perlahan tapi pasti terbenam, makin lama-makin dalam.

Aku merintih panjang ketika Steve membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa sesak, tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah sensistif dalam liang itu tersentuh. Batang kemaluan yang keras dan padat itu disambut oleh kehangatan dinding vaginaku yang telah lama tidak tersentuh. Cairan-cairan pelumas mengalir dari dinding-dindingnya dan gerakan kontraksi mulai berdenyut, membuat Steve membiarkan kemaluannya terbenam agak lama merasakan kenikmatan denyutan vaginaku. Kemudian Steve mulai menariknya keluar perlahan-lahan dan mendorongnya lagi, makin lama makin cepat.

Sodokan-sodokan yang demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, dinding vaginaku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan gerakan maju mundur membuat batang kemaluan Steve seolah-olah diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh Steve, gerakannya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat menetes dari dahinya. Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat.

Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat gerakan memutar manakala Steve melakukan gerak menusuk. Steve nampaknya belum terbiasa dengan gerakan dangdut ini, mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, batang kemaluannya bertambah besar dan keras, ayunan pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut. Akhirnya pertahanannya bobol, kemaluannya menghujam keras dalam vaginaku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan mengejang ketika spermanya mencemprot keluar dalam vaginaku berkali-kali. Akupun melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai.

Sesaat dia membiarkan batangnya di dalamku hingga nafasnya kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa dan belum pernah kurasakan sebelumnya. Kami kemudian terlelap kecapean setelah mereguk nikmat.

Cerita Seks Terbaru
http://ceritaseks.prohost.mobi/

Cerita Dewasa Terbaru Indo
http://ceritadewasa.prohost.mobi/

Cerita Ngentot Indo 2011
http://ngentot.prohost.mobi/


Lagi Cerita Ngentot Yang Enak
------------------------------------


http://cerita17tahun.mobi/

http://ceritasex.mobi/

http://ceritangentot.mobi/

http://ceritacinta.mobi/


Kumpulan Cerita Ngentot 17 tahun Hangat! hehe
----------------------------------------------------------
Cerita Seks Melayu
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=298551

Cerita Cinta
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=278460

Cerita 18sx
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273285

Cerita Lucah
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273277

Cerpen Seks
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273274

Cerpen Ngentot
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273267

Cerpen 17 Tahun
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273263

Cerpen Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273245



Cerpen 17 tahun seru
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273218


Popular Posts