My Blog List

Saturday, December 10, 2011

Bacaan Cerita Seru Terbaru 2012

                                                   Foto foto Cewek di http://cewek.mobi


Bacaan Cerita Terbesar di

http://ceritangentot.mobi - Bacaan cerita Ngentot terbaru 2012.

http://cerita.mobi  - Bacaan cerita lucu,dewasa dan hantu terbaru 2012

http://ceritasex.mobi - Bacaan cerita sex terbaru 201

http://cerita17tahun.mobi - Bacaan cerita 17 Tahun ngentot 2012.

Wednesday, October 12, 2011

Thursday, August 4, 2011

Cerita Seru Tante Erni Bergetar

Kejadian ini terjadi ketika aku kelas 3 SMP, yah aku perkirakan umur aku waktu itu baru saja 14 tahun. Aku entah kenapa yah perkembangan sexnya begitu cepat sampai-sampai umur segitu ssudah mau ngerasain yang enak-enak. Yah itu semua karena temen nyokap kali yah, Soalnya temen nyokap Aku yang namanya Tante Erni (biasa kupanggil dia begitu) orangnya cantik banget, langsing dan juga awet muda bikin aku bergetar.



Tante Erni ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante Erni ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante Erni inilah yang bikin aku cepet gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet).

Biasanya Tante Erni kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Erni ini entah sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi deh hmm.

Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Erni ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih aku suka banget nih). Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Aku enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi Tante Erni malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya. Nah dari situ aku sudah mulai suka sama tuh Tante yang satu itu. Setiap hari pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh Tante.

Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku pasti Tante Erni pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung. Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu itu Tante Erni mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante Erni di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman.

Lalu Tante Erni menarik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja. Pergilah aku ke dalam villa sama Tante Erni, sesampainya Aku di dalam villa Aku nunggu di luar WC eh malah Tante Ernin ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut.

"Lex temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih", kata Tante Erni sambil mulai berjongkok.

Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga. "Serr.. rr.. serr.. psstt", kalau enggak salah gitu deh bunyinya. Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Erni kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante Erni boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai aku bengong ngeliat Tante Erni.

"Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet" kata Tante Erni.
"Ah enggak apa-apa Tante", jawabku.
"Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?", tanya Tante Erni.
"Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?" tanyaku.

Tante Erni cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya.

"Kamu mau liat Lex? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu", kata Tante Erni.

Aku hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante Erni membiarkanku memegang-megang vaginanya.

"Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi".
"Iyah Tante", jawabku.

Lalu Tante Erni menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain.

Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena badanku enggak enak.

"Lex, kamu enggak ikut?" tanya mamiku.
"Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah" kataku.
"Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi" kata Mami.
"Erni, kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin" kata Mami pada Tante Erni.
"Iya deh Kak aku jagain si Alex tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok" kata Tante Erni.

Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Erni berdua saja di villa, Tante Erni baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu.

"Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?" tanya Tante Erni sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya.
"Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa" kataku.

Tante Erni begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun.

"Kepala yang mana Lex atas apa yang bawah?" kelakar Tante Erni padaku.
Aku pun bingung, "Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?" jawabku polos.
"Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman" kata Tante Erni sambil memegang si kecilku.
"Ah Tante bisa saja" kataku.
"Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah" aku hanya diam saja.

Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Erni, pada waktu dia ingin membuka celanaku, kubilang, "Tante enggak usah deh Tante biar Alex saja yang ngelap, kan malu sama Tante"
"Enggak apa-apa, tanggung kok" kata Tante Erni sambil menurunkan celanaku dan CDku.

Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja.
"Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah"
"Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya" kataku polos.
"Iyah kamu tenang saja yah" kata Tante Erni.

Lalu di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat itu juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

"Achh.. cchh.." aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Erni yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante Erni hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan mau kencing.

"Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih" kataku.
"Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok" kata Tante Erni.

Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Erni karena Tante Erni tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya.

"Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener " kataku sambil meremas vagina Tante Erni yang kurasakan berdenyut-denyut.
Tante Ernipun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras.
"Croott.. ser.. err.. srett.." muncratlah air maniku dalam mulut Tante Erni, Tante Erni pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante Erni berdenyut kencang sampai-sampai aku merasakan celana Tante Erni lembab dan agak basah.
"Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?" kata Tante Erni.
"Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante.."
"Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?"
"Enggak Tante"

Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante Erni.

"Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih". Aku jadi salah tingkah
"Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti" katanya padaku.
"Tante boleh enggak Alex megang itu Tante lagi" pintaku pada Tante Erni.
Tante Erni pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante Erni basah entah kenapa.
"Tante kencing yah?" tanyaku.
"Enggak ini namanya Tante nafsu Lex sampai-sampai celana dalam Tante basah".

Dilepaskannya pula celana dalam Tante Erni dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Erni duduk di sampingku

"Lex pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap" katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante Erni dengan tangan yang agak gemetar, Tante Erni hanya ketawa kecil.
"Lex, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih" kata Tante Erni.
Dia mulai memegang penisku lagi, "Lex Tante mau itu nih".
"Mau apa Tante?"
"Itu tuh", aku bingung atas permintaan Tante Erni.
"Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?"
"Tapi Alex enggak bisa Tante caranya"
"Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah" kata Tante Erni padaku.

Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Erni yang di tumbuhi bulu halus.

"Lex jilatin donk punya Tante yah" katanya.
"Tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi"
"Coba saja Lex"

Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Erni di atas dan tanpa pikir panjang Tante Erni pun mulai mengulum penisku.

"Achh.. hgghhghh.. Tante"

Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Erni tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya vagina Tante Erni seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Erni sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante Erni dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.

Tante Erni pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Erni menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.

"Kamu tahu enggak mandi kucing Lex" kata Tante Erni.

Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Erni pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras. Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat. Tante Erni pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah.

Kulihat payudara Tante Erni mengeras, Tante Erni menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Erni. Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Erni, langsung Tante Erni kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Erni seperti menjilati es krim.

"Achh.. uhh.. hhghh.. acch Lex enak banget terus Lex, yang itu isep jilatin Lex" kata Tante Erni sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya.

Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante Erni tanpa sengaja tertelan olehku.

"Lex masukin donk Tante enggak tahan nih"
"Tante gimana caranya?"

Tante Erni pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Erni naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur. Setengah jam kami bergumul dan Tante Erni pun mengejang hebat.

"Lex Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh" erang Tante Erni.

Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Erni. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Erni mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante Erni sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Erni tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.

"Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya" pinta Tante Erni padaku.

Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Ernipun langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi.

"Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg.." kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.
"Tante Alex kayanya mau kencing niih"



Tante Erni pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante Erni pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang alang kepalang.

Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi Tante Erni menungging di pinggir bak mandi. Aku melakukannya dengan cermat atas arahan Tante Erni yang hebat. Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan Tante Erni, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan Tante Erni di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante Erni. Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante Erni, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore.

"Lex kamu sudah baikan?" tanya Mamiku.
"Sudah mam, aku sudah seger n fit nih" kataku.
"Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai-sampai langsung sehat" tanya Mami sama Tante Erni.
"Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas" kata Tante Erni.

Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping Tante Erni yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman di depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya Tante Erni.

Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan Tante Erni bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante Erni. Sekali waktu aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3 kali. Kini Tante Erni sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik. Baru kuketahui bahwa suami Tante Erni ternyata menagalami ejakulasi dini. Sebenarnya kini aku bingung akan status anak Tante Erni.

Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL Tante Erni bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku. Pernah juga aku menemani seorang kenalan Tante Erni yang nasibnya sama seperti Tante Erni, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda.



 

Thursday, May 19, 2011

Sunday, March 27, 2011

Cerita Seruku.....

http://ceritadewasa.mobi
Cerita Seruku.....Berawal pada suatu hari (aku sudah lupa hari dan tanggalnya), saat itu aku sudah mulai bekerja di suatu perusahaan yang lumayan besar. Yang kuingat hari itu aku tidak masuk kantor berhubung sedang libur. Untuk mengisi kekosongan hari itu aku jalan-jalan ke Blok-M Plaza sendiri saja karena aku lagi tidak punya cewek (baru putus), iseng saja aku keliling sendiri mulai dari lantai bawah sampai ke lantai atas dan akhirnya aku stand by di bioskop Twenty-One. Sambil asyik melihat poster-poster film yang dipasang, mataku jelalatan ke kiri dan ke kanan kali-kali saja ada cewek yang mau menemaniku nonton film. Tapi sepertinya hari itu hari sialku, karena kulihat tidak ada satu perempuan pun yang sendirian, semua perempuan yang datang ke situ semua bawa pasangan. Setengah putus asa kubeli saja tiket nonton, dalam hatiku bilang "Ya sudahlah."

Setelah pintu theater di buka aku langsung saja masuk dan menunggu filmnya diputar. Waktu film hampir main tiba-tiba ada yang menegurku "Permisi Mas..!" Waktu kulihat ternyata yang ngomong adalah seorang perempuan. Dia ternyata duduk di sebelahku, terus kubalas saja "silakan ehm sendiri saja?" aku tanya begitu karena aku nggak lihat siapa-siapa lagi selain dia. "Iya nih lagi iseng habis boring sih kalau dirumah." Itu perempuan jawab sambil melihat ke aku. Dalam hati aku berpikir "Nah ini dia, tadi dicari di luar nggak ada ehh.. nggak tahunya malah dapat di dalam." Kuteruskan saja tanyanya, "Kenapa kok di rumah bisa boring sih?" "Ya.. bosen saja kalau hari libur gini, nggak ada kegiatan tuh!" Dia bilang sambil mulai makan popcorn yang dia bawa. "Eh Mas mau?" dia menawarkan popcorn ke aku. "Wah makasih deh nanti saja yah!" jawabku. "Oo.. iya.. namaku Jimmy, nama kamu siapa kalau boleh tahu?" tanyaku. "Namaku Reny, kamu sendirian juga Jim", itu cewek tanya lagi ke aku. "Iya habis sama seperti kamu, aku juga lagi nggak ada acara makanya aku nonton saja" sahutku.

Cerita Seks Melayu

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=298551



Cerita Cinta

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=278460



Cerita 18sx

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273285



Cerita Lucah

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273277



Cerpen Seks

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273274



Cerpen Ngentot
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273267



Cerpen 17 Tahun
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273263



Cerpen Dewasa

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273245


Akhirnya kita berdua jadi ngobrol panjang lebar sambil menunggu film main. Pas film sudah main kukeluarkan Coca Cola kaleng yang kubeli di luar dan berniat untuk membukanya. Entah kenapa tiba-tiba itu Coca Cola kaleng muncrat isinya pas kubuka dan airnya menyembur keluar mengenai badan Reny. Dengan reflek kukeluarkan saputanganku dan langsung membersihkan air Coca Cola yang ada di badan Reny sambil bilang, "Waduh sorry berat nih sumpah aku nggak sengaja!" Waktu membersihkan, aku nggak sengaja menyenggol buah dadanya itu cewek. Wah ternyata walaupun nggak besar-besar amat tapi padat sekali. "Enggak apa-apa kok Jim kan lu nggak sengaja ini!" balas Reny. Berhubung si Reny diam saja waktu kesenggol buah dadanya, ya sudah aku lama-lamain saja membersihkan di bagian itu sambil sesekali coba meremas. "Wah.. kok betah ya", sahut Reny. Sambil belaga bodoh aku bertanya, "Betah kenapa?" "Itu tangan kok malah mainin buah dadaku", kata Reny sambil menahan senyuman. "Habis buah dada kamu ngegemesin sih, sekel banget Ren?" sahutku lagi.
"Iya dong kalau punya properti tuh kan harus dirawat biar bagus", kata Reny lagi.
Di tengah film main aku iseng tanya begini, "Ren dari pada di sini mending kita cari tempat saja yuk buat ngobrol?" Terus si Reny bilang, "Ya sudah nunggu apa lagi Jim! Eh kamu bawa mobil?"
"Beres", sambil kugandeng tangan Reny untuk keluar dari gedung bioskop. Sampai di mobil aku tanya ke dia, "So kita mau kemana nih, Ren?"
"Ya terserah kamu saja kan kamu yang ngajak!" jawab Reny.

Akhirnya kuajak saja ke hotel yang terdekat yaitu ke Hotel Melawai. Singkatnya setelah semua urusan check in selesai dan kita berdua sudah sampai di kamar, aku tanya lagi sama dia, "Ehm kita mau ngobrol atau mau ngapain nih?"
"Ngapain juga kita di sini cuma ngobrol doang Jim, kan aku juga tahu maunya kamu apa!" Reny bilang gitu sambil melepas baju kaos dan rok mininya. Wah bodinya lumayan oke juga nih walaupun wajahnya nggak begitu cantik sih. Dia pakai bra sama CD warna hitam transparan jadi pentil buah dadanya dan bulu kemaluannya yang nggak begitu lebat kelihatan membayang. "Buka dong baju kamu Jim terus kamu tunggu di tempat tidur, aku mau ke toilet dulu nih", sambil berkata begitu dia masuk ke toilet dalam hatiku berkata, "Sialan nih cewek aku di suruh-suruh bikin aku malu saja!" Tapi kubuka saja baju, celana jeans dan CD-ku yang pasti penisku sudah tegang menunjuk ke atas. Timbul pikiran isengku, "Si Reny ngapain yah di toilet, aku susul saja", langsung saja aku susul dia ke toilet. Pas pintu kubuka ternyata dia lagi nyeboki vaginanya pakai shower sambil duduk di pinggiran bak mandi. "Heei ngapain kamu masuk Jim bukannya nunggu di kasur?" dia berkata begitu sambil sedikit kaget. "Habis kamu lama banget sih kamu lihat dong penisku sudah tegang berat nih." Sambil aku acungi penisku ke muka dia. "Hihihihi sudah horny yah aduh kasihan sini aku jilatin deh!" sambil dia mengelus-ngelus penisku. "Kamu ngapain sih lama benar?" aku tanya gitu sambil menikmati elusan tangan dia di penisku. "Terus terang Jim aku juga sudah horny waktu di bioskop tadi, sampai vaginaku basah jadi aku cuci dulu habis tengsin sih!" Setelah bicara begitu dia mulai jilat dan melamot penisku.

"Uhh shh nikmat Ren..!" aku merasa penisku hangat sekali waktu dilamot sama Reny yang sesekali menggigit gemas penisku. Sekitar lima menit Reny mengulum penisku sampai basah banget sama air liurnya, gantian aku yang beraksi. Aku mainkan buah dadanya, pentilnya yang kecil dan berwarna coklat tua aku pelinitr-pelintir terus yang satu lagi aku remas dengan gemas, kulihat si Reny merem sambil merasakan remasan tanganku. Setelah beberapa lama kusuruh saja si Reny menungging di dalam bak mandi karena aku mau main pakai dog style. Berhubung nih cewek sepertinya sih "perek" jadi aku nggak mau menjilati vaginanya. Waktu dia menungging, busyeet.. pantatnya 'bohai' banget terus aku elus-elus tuh pantat yang bohai, mulai dari arah pinggang sampai ke bagian vaginanya yang kalau menungging gitu jadi kelihatan jelas semua isi di dalamnya, aku mulai mengelus-ngelus bulu kemaluannya yang jarang terus kebagian kelentitnya aku gesek-gesek sambil sesekali kumasukan jari tengahku ke lubang vaginanya yang sudah mulai basah.

"Ahh.. uhh.. shh.. waw Jim nikmat Jim ah!" Reny mulai mendesah genit keenakan. Setelah kurasa sudah cukup basah akhirnya kuarahkan penisku ke lubang vaginanya dan perlahan kudorong maju "Slebb!" Penisku masuk semua ke dalam vagina Reny karena memang sudah basah jadi nggak begitu susah. "Aaww asshh shit ouhh Jimmy ahh!" Reny menjadi histeris setelah aku menggerakan pinggulku maju mundur perlahan. Rasanya memang nikmat banget apalagi buatku yang sudah kira-kira dua minggu belum tersalurkan nafsu birahiku. "Shh oohh.. Ahh!" aku mendesah sambil maju mundurin pinggulku dan tanganku memainkan pentil buah dadanya yang juga sudah mulai keras. "Ahh uuhh shit, Jim aku mau nyampe nih ahh duhh waawww..!" sambil bicara begitu Reny menekan keras pantatnya ke belakang agar batang penisku masuk lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Aku merasa ada cairan hangat yang membasahi batang penisku, ternyata si Reny sudah orgasme ini ditandai dengan kepalanya mendongak ke atas dan diserati desahannya, "Auuhh shh Jim Ouff shh!" Langsung kucabut penisku dari vaginanya dan kugendong dia menuju ke tempat tidur yang nyaman. Aku rebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan kujilati buah dadanya yang mantap dengan rakus. Tiba-tiba aku punya ide dan aku langsung bangun dari tempat tidur menuju ke mini bar yang ada disamping TV. Aku buka kulkas dan kuambil juice jeruk. "Kamu kok berhenti sih Jim..?" tanya Reny sambil masih celentang di tempat tidur. Aku jawab, "Ada deh mau tahu saja!" Aku balik lagi ketempat tidur dan aku tuangkan juice jeruk tersebut ke buah dadanya, walaupun sampai tumpah ke kasur aku nggak peduli. Habis itu aku mulai jilati buah dadanya dengan rakus sambil menikmati juice jeruk yang kutuang tadi. "Ohh Jim.. geli geli Jim Ahh.." Reny mulai blingsatan nggak karuan sambil menjambak rambutku. Aku terus jilat dan melamot buah dadanya sampai juice jeruk tersebut habis. Setelah itu aku buka pahanya lebar-lebar untuk kusodok dengan penisku lagi. "Blesspp.. ahh.. Shh, " aku mulai bergerak naik turun, "Slebb bless slebb bless", terdengar bunyi dari vagina si Reny yang sudah mulai basah lagi. Reny yang sudah mulai horny mulai menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti iramaku. Ternyata si Reny memang ahli karena aku merasakan nikmat yang nggak ada duanya, "Wahh Ren ahh kamu hebat Ren shh vagina kamu bisa nyedot ohh.. Shh", ucapku keenakan.

Aku merasa kalau kali ini aku mau sampai, "Ahh Ren.. aku mau keluar nih." Reny mendorong tubuhku sambil bilang, "Aku di atas deh.. Jim!" Kucabut penisku dan aku rebahan menggantikan si Reny yang sudah bangun dan langsung nangkring diatas perutku. Reny mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya dan menekan ke bawah, "Bleep ahh.." Reny kini yang aktif, dia bergerak ke atas dan ke bawah sambil menjambak rambutnya sendiri. Tanganku yang bebas langsung bermain-main dengan buah dadanya yang sudah nggak karuan warnanya habis kucupangi tadi. "Ahh duhh Jim.. gila nikmat benar shh ouhh", Reny sedikit menjerit. Setelah sekitar 15 menit aku merasa sudah nggak tahan lagi untuk orgasme, "Ouuhhff Ren.. aku sudah nggak tahan nih shh", aku cengkram pinggang Reny untuk melampiaskan perasaan nikmat. "Jim kita keluar bareng ahh shh.. ouhh.. Jimm.. cret creet croot croot..!" Akhirnya kita berdua orgasme bersamaan, nikmat sekali yang kurasakan saat itu. Setelah menikmati orgasme masing-masing kita tertidur sambil berpelukan.

Kita terbangun malam hari dan langsung berpakaian setelah itu langsung cabut. Ternyata hari libur aku nggak sesial yang kukira, malah aku dapat durian yang sudah matang.

Cerita Seks Melayu

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=298551



Cerita Cinta

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=278460



Cerita 18sx

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273285



Cerita Lucah

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273277



Cerpen Seks

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273274



Cerpen Ngentot

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273267



Cerpen 17 Tahun

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273263



Cerpen Dewasa

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273245

Sunday, March 6, 2011

Cerita Seru terbaru Lengah dan Terbuai

Lihat amoi cina di http://ngentot.prohost.mobi
Aku seorang wanita walau belum pernah menikah tapi sempat berhubungan intim dengan seorang pria kekasihku beberapa tahun yang lalu. Hubungan kami terpaksa berhenti setahun yang lalu ketika orang tuanya yang kaya raya tidak menyetujui hubungan kami tersebut. Terakhir ku dengan mantan kekasihku itu telah menikah dan pindah kekota lain yang tidak ingin kuketahui persisnya dimana.

Saat ini umurku 28 tahun dan bekerja sebagai salah satu karyawan di perusahaan swasta asing sebagai salah satu staf public relation. Gaji yang kuterima cukup lumayan untuk tamatan sarjana publikasi, kemampuanku untuk berkomunikasi dengan baik dan ramah terhadap siapa saja membuat aku dipercaya untuk menghadapi persoalan-persoalan pelik, dan menerima tamu-tamu penting.

Suatu hari aku dipanggil oleh big bossku, dia mengeluh karena ada inspektor dari kantor pusat di Australia yang datang dan nampaknya boss kewalahan menghadapi pertanyaan-pertanyaannya. Aku ditugasi untuk menemani tamu tersebut selama di Jakarta.

Terus terang hatiku agak bergetar ketika pertama kali bertemu dengan Steve. Dia mempunyai sex appeal yang luar biasa, matanya tajam, mukanya bersih dan bicaranya jernih ditambah pakaiannya yang selalu rapih dan bermerk, termasuk wewangian yang digunakan. Mula-mula aku nervous juga di buatnya, tetapi setelah lama-lama hubungan kami makin relaks. Aku berusaha untuk menyembunyikan ketertarikanku padanya, tetapi dia nampak malah sengaja menggodaku.

Mula-mula dia ajak aku makan beberpa kali sampai aku rileks. Terus satu hari dia ajakain aku ke cafe, nemenin dia minum, aku habis dua gelas wine kali padahal aku nggak pernah minum. Aku rasanya nggak mabuk tapi badan aku rada hangat dan rileks. Terus dia ngajakin nonton, aku mau aja karena nggak terlalu malam. Karena yang nonton sepi, dia bebas rangkul-rangkul aku. Anehnya aku diem aja, rasanya nyaman dipelukin dia. Ngeliat aku diem aja dia makin berani, mukanya mulai di deketin ke aku tapi aku nolak kalau dia mau cium bibir aku. Tapi tambah parah karena yang dia cium kuping dan leher aku lama-lama lagi. Padahal itu termasuk daerah sensitif.

Kelihatannya dia tahu aku mulai ser.. ser an.. Tangannya mulai turun ke dada aku dari bahu. Tangannya lihai banget meskipun dari luar putaran-putaran jarinya mampu membuat aku sesak karena buah dadaku mengeras. Tangannya terus aku pegang, tapi yang satu ketahan yang lain aktif, dia berhasil buka kancing-kancing bajuku bagian atas, tangannya muter-muter diatas BHku yang tipis, malu juga rasanya kalau dia tahu pentilku keras banget. Bibirnya yang bermain dileherku, mulai turun ke bahu, dan.. Wah gawat ternyata dia sudah menurunkan tali beha dan bajuku sampai ke pinggang, bibirnya bermain dia atas behaku, dan sekali rengut buah dada kiriku terekspos pada bibirnya..

Begitu buah dada aku terekspos dia nggak langsung caplok tapi pentil aku yang keras disengol-sengol dulu sama hidungnya. Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat putingku makin keras. Terus dia ciumin pelan pelan buah dadaku yang 34C itu mula-mula bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua bagian buah dadaku dicium lembut olehnya. Belum puas menggoda aku lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas buah dadaku. Aku tak tertahan mulai mendesah. Akhirnya apa yang aku khawatirkan terjadi lidahnya mulai menyapu sekitar puting dan akhirnya..

Akh.. Putingku tersapu lidahnya.. Perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya putingku dikulumnya. Ketika akau merasa nikmat dia melepaskannya.. Dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi lagi.. Perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya putingku. Kali ini putingku digigit perlahan sementara lidahnya berputar putar menyapu puting itu. Sensasi yang ditimbulkan luar biasa, semua keinginanku yang kupendam selama ini serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuasi.

Melihat aku mendesah di tambah berani. Selain menggigit-gigit kecil putingku sembari lidahnya menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku. Terus terang aja selama menjanda aku belum pernah ML lagi. Perasaan yang kupendam selama ini kelihatannya mulai bergolak. Itu membuatku membiarkan tangannya menggerayangi lutut dan pahaku. Dia tahu tubuhku merinding menahan nikmat, karena kulitku mulai seperti strawbery titik-titik. Dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada diselangkanganku.

Dengan lembut dia mengusap-usap pangkal pahaku dipinggiran CDku. Hal ini menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat duduk tenang lagi, sebentar bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami. Hal ini dia ketahui dengan lembabnya CDku. Jarinya yang besar itu akhirnya tak mampu kutahan ketika dia memaksa menyelinap dibalik CDku dan langsung menemukan clitku. Dengan gemulai di amemainkan jarinya sehingga aku terpaksa menutup bibirku agar lenguhan yang keluar tak terdengar oleh penonton lain. Jarinya lembut menyentuh clitku dan gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa berputar-putar.

Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di vaginaku. Dan dia tahu persis sehingga dia mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kepeluk kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dengan sabar tetap mengelus clitku membuatku bergetar-getar seolah tak berhenti. Lubang vaginaku yang basah dimanfaatkan denga baik olehnya. Sementara jari jempolnya tetap memainkan clitku, jari tengahnya mengorek-ngorek lubangku mensimulasi apa yang dapat dilakukan laki-laki terhadap wanita. Aku menggap-menggap dibuatnya. Entah berapa lama dia membuatku seperti itu dan sudah beberapa kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tanda-tanda bagaimana dia akan mengakhiri permainan ini.

Akhirnya aku yang memulai.. Gila.. Entah apa yang mendorongku, tanganku tahu tahu meraba-raba selangkangannya.. Disana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi batang hangat yang mengeras. Entah mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik sepanjang batang tersebut yang menurutku agar luar biasa ukurannya. Secara perlahan batang tersebut bertambah panjang dan besar menimbulkan getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai orgasme. Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremas-remas bola-bolanya sehingga dia pun terangsang.

Sambil mengecup daun telingaku Steve berbisik.. Shall we.. Go.. Aku tak tahu harus bagaimana.. Dan menurutinya saja ketika dia menarik tanganku bangkit dari tempat duduk dan berjalan mengikutinya.. Keluar bioskop.. Melewati mall dan akirnya sampai di lobi sebuah hotel yang menyatu dengan bioskop dan mall tersebut. Langkahku agak tersendat ketika melewati lobi.. tetapi jari tanganku tergengam erat padanya dan dia dengan sangat pasti menggiringku kerah lift yang mengantarkan kami ke kamar yang ternyata telah dipersiapkan sebelumnya olehnya. Di dalam lift Steve sempat mencium bibirku dengan lembut.. Seperti mencium kekasihnya.. Ini membuat tubuhku bertambah lunglai.

Aku tertegun berdiri di depan kamar yang telah dibuka pintunya oleh Steve, dan dia dengan sopan mempersilahkan aku masuk. Beberapa saat aku berdiam di depan pintu bimbang. Melihat kebimbanganku Steve tidak memberi kesempatan dianggkatnya tubuhku dengan kedua tangannya yang kekar dan dibopongnya kau masuk. Dengan cekatan dia menutup dan mengunci pintu. Aku sempat berontak tetapi kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dalam sehingga kenikmatan tak tuntas di bioskop tadi kembali muncul. Sambil membopong aku Steve terus melumat bibirku dan perlahan namun pasti dia berjalan ke rah tempat tidur ukuran king size yang ada dalam ruang suite tersebut. Aku agak gelisah melihat situasi ini.

Steve menyadari hal itu dan tanpa melepaskan ciumannya dia menurunkan tubuhku dengan perlahan tepat dipinggir ranjang. Kami berhadapan berpandangan sejenak, dia tersenyum dan kembali bibirnya mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha membangkitkan gairahku kembali. Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan menarik tubuhku merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat diantara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu lihai bermain diantara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk keluar. Sapuan lidahnya menimbulkan sensasi-sensasi nikmat yang belum pernah kurasakan, sehingga perlahan lidahku dengan malu-malu mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi. Dan ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya dengan sigap dia mengulumnya dengan lembut, dan menjepit lidahku diantara lidah dan langit-langit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul. Aku merasa melayang tak berpijak, pengaruh minuman juga menambah aku kehilangan kontrol.

Pada saat itulah aku merasa Steve membuka kancing-kancing gaun malamku yang terletak dipunggung. Tubuhku sedikit menggigil ketika, angin dingin dari mesin AC menerpa tubuhku yang perlahan-lahan terbuka ketika Steve berhasil melorotkan gaun malamku kelantai. Aku membuka mataku perlahan-lahan dan kulihat Steve sedang menatap tubuhku dengan tajam. Dia nampak tertegun melihat tubuh mulusku yang hanya terbungkus pakaian dalam yang ketat. Sorotoan matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya agak lama berhenti pada bagian dadaku yang membusung. BH ku yang berukuran 34D memang hampir tak sanggup menampung bongkahan dadaku, sehingga menampilkan pemandangan yang mengundang syahwat lelaki.

Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang dan bangga dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman. Aku terseret maju ketika lengan Steve kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku Steve mengecup bagian-bagian leherku sambil tak henti-hentinya membisikan pujian-pujian akan kecantikan bagian-bagian tubuhku. Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian belakang telingaku.

Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku. Steve telah menyerang salah satu daerah sensitifku, dan dia tahu itu sehingga hal itu dilakukannya berkali-kali. Dengan sangat mempesona Steve berbisik bahwa dia ingin menghabiskan malam ini dengan bercinta denganku, dan di amemohon agar aku tak menolaknya, kemudia bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya. Rupanya bahasa tubuhku telah cukup dimengerti oleh Steve sehingga dia menjadi lebih berani. Tangannya kini telah membuka kaitan BHku, dan dalam sekejap BH itu sudah tergeletak di lantai.

Tubuhku terasa melayang, ternyata Steve telah mengangkat tubuhku, dibopongnya ke tempat tidur dan dibaringkan secara perlahan. Kemudian Steve menjauhi ku dan dengan perlahan mulai melepaskan pakaiannya secara perlahan. Anehnya aku menikmati pemandangan buka pakaian ini. Tubuh Steve yang kekar dan sedikit berotot tanpa lemak ini menimbulkan gairah tersendiri. Dengan hanya mengenakan celana dalam kemudian Steve duduk di ujung ranjang. Aku berusaha menduga-duga apa yang akan dilakukannya. Kemudian dia membungkuk dan mulai menciumi ujunung-ujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan berusaha mencegah, namun Steve memohon agar dia dapat melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang ditimbulkan. Akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-jari kakiku.

Aku merasa, geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan perlahan tapi pasti bibirnya makin bergerak ke atas menyusuri paha bagian dalamku. Rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku terbuka. Steve dengan mudah memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku. Pertahananku benar-benar runtuh ketika Steve menyapu-nyapukan lidahnya dipangkal-pangkal pahaku. Aku berteriak tertahan ketika Steve mendaratkan bibirnya diatas gundukan vaginaku yang masih terbungkus celana dalam. Tanpa memperdulikan adanya celana dalam Steve terus melumat gundungkan tersebut dengan bibirnya seperti dia sedang menciumkum.

Aku berkali-kali menjerit nikmat, dan persaan yang telah lama hilang kini muncul kembali getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung, tanganku meremas-remas apa saja yang ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut Steve, tubuhku tak bisa diam bergetar, menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliuk-liuk erotis secara reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakan kepala Steve. Untuk kesekian kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi dan pada saat itu Steve tidak menyianyiakan kesempatan untuk menarik celana dalamku lepas. Aku agak tersentak, tetapi puncak orgasme yang semakin dekat membuat aku tak sempat berpikir atau bertindak apapun. Bukit vaginaku yang sudah lama tak tersentuh lelaki terpampang di depan mata Steve.

Dengan perlahan lidah Steve menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di belahan vaginaku, puncak orgasme tak tertahankan. Tanganku memegang dan meremas ramput Steve, tubuhku bergerta-getar dan melonjak-lonjak. Steve tetap bertahan pada posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik klitorisku, ketika puncak itu datang. Aku merasa-dinding-dinding vaginaku mulai lembab, dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai terasa. Itulah salah satu kelebihanku lorong vaginaku secara refleks akan membuat gerakan-gerakan kontraksi, yang bisa membuat lelaki tak bisa bertahan lama.

Steve nampaknya dapat melihat kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu. Kini lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya mulai memburu. Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme. Steve kemudian bangkit, dengan posisi setengah duduk dia melepaskan celana dalamnya, beberapa saat kemudian aku merasa batang hangat yang sangat besar mulai menyentuh, nyentuh selangkanganku yang basah.

Steve membuka kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kemaluannya ke bibir vaginaku. Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya milik Steve itu. Dia mempermainkan kepala penisnya di bibir kemaluanku di gerakan ke atas ke bawah dengan lembut, untuk membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakan yang selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubang kemaluanku yang sempit. Tetapi karena liang itu sudah cukup basah, kepala penis itu perlahan tapi pasti terbenam, makin lama-makin dalam.

Aku merintih panjang ketika Steve membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa sesak, tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah sensistif dalam liang itu tersentuh. Batang kemaluan yang keras dan padat itu disambut oleh kehangatan dinding vaginaku yang telah lama tidak tersentuh. Cairan-cairan pelumas mengalir dari dinding-dindingnya dan gerakan kontraksi mulai berdenyut, membuat Steve membiarkan kemaluannya terbenam agak lama merasakan kenikmatan denyutan vaginaku. Kemudian Steve mulai menariknya keluar perlahan-lahan dan mendorongnya lagi, makin lama makin cepat.

Sodokan-sodokan yang demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, dinding vaginaku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan gerakan maju mundur membuat batang kemaluan Steve seolah-olah diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh Steve, gerakannya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat menetes dari dahinya. Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat.

Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat gerakan memutar manakala Steve melakukan gerak menusuk. Steve nampaknya belum terbiasa dengan gerakan dangdut ini, mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, batang kemaluannya bertambah besar dan keras, ayunan pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut. Akhirnya pertahanannya bobol, kemaluannya menghujam keras dalam vaginaku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan mengejang ketika spermanya mencemprot keluar dalam vaginaku berkali-kali. Akupun melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai.

Sesaat dia membiarkan batangnya di dalamku hingga nafasnya kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa dan belum pernah kurasakan sebelumnya. Kami kemudian terlelap kecapean setelah mereguk nikmat.

Cerita Seks Terbaru
http://ceritaseks.prohost.mobi/

Cerita Dewasa Terbaru Indo
http://ceritadewasa.prohost.mobi/

Cerita Ngentot Indo 2011
http://ngentot.prohost.mobi/


Lagi Cerita Ngentot Yang Enak
------------------------------------


http://cerita17tahun.mobi/

http://ceritasex.mobi/

http://ceritangentot.mobi/

http://ceritacinta.mobi/


Kumpulan Cerita Ngentot 17 tahun Hangat! hehe
----------------------------------------------------------
Cerita Seks Melayu
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=298551

Cerita Cinta
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=278460

Cerita 18sx
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273285

Cerita Lucah
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273277

Cerpen Seks
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273274

Cerpen Ngentot
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273267

Cerpen 17 Tahun
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273263

Cerpen Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273245



Cerpen 17 tahun seru
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273218


Sunday, January 30, 2011

Bacaan Kumpulan Cerita Seru Terbaru Setiap Hari



 
Cerita Seks Melayu

Cerita Cinta

Cerita 18sx

Cerita Lucah

Cerpen Seks

Cerpen Ngentot

Cerpen 17 Tahun

Cerpen Dewasa



Cerpen 17 tahun seru

Kumpulan Cerita Mesum

Kumpulan Cerita Seks

Kumpulan Cerita Sedarah

Cer ita Untuk Dewasa

Koleksi C erita Seks Dewasa

Cerita Dewasa Terkini

Cerita Dewasa Terbaru

Cerita Khusus Dewasa

Kumpulan Cerita 17 tahun

Kumpulan Cerita Daun Muda

Kumpulan Cerita Seru

Kumpulan Cerita Ngentot

Kumpulan Cerita Dewasa

Kumpulan Cerita Panas

Kumpulan Cerita Mesum


Kumpulan Cerita 17 Tahun


Kumpulan Cerita Dewasa

Kumpulan Cerita Panas

Popular Posts